Kopi Chuseyo, Menurut Anak K-pop Buat Komunitas K-pop Indonesia

Kopi Chuseyo, berdasarkan Anak K-Pop buat Komunitas K-Pop Indonesia - Sesuai namanya, Kopi Chuseyo merupakan sebuah kedai kopi yg terinspirasi dari budaya pop Korea atau K-Pop. Daniel Hermansyah, oleh pendiri, merupakan seorang pecinta K-Pop nyeduh yang ingin membawa culture K-Pop lebih akbar menurut sebelumnya.

Menawarkan menu & ambience a la Korea, Kopi Chuseyo sekarang telah sebagai tempat berkumpulnya komunitas pencinta K-Pop di tanah air. Sehingga wajar bila Kopi Chuseyo kinidianggap sebagai the only K-Pop hub in the nation.

Lalu, bagaimana bepergian Daniel Hermansyah pada mendirikan usahanya? Yuk simak ulasannya di bawah ini!Awal Berdirinya Lantaran Komunitas K-Pop

Berdirinya Kopi Chuseyo berawal dari Daniel Hermansyah yang melihat kebutuhan komunitas pencinta K-Pop akan tempat yg nyaman untuk merayakan anniversary boyband dan girlband idola mereka.

Padahal, konsep seperti ini sudah ada di negara-negara lain, Singapura contohnya. Oleh karenanya, pada Februari 2019, Daniel mantap mendirikan Kopi Chuseyo. Kini, Kopi Chuseyo sudah mempunyai 30 cabang menggunakan target 100 outlet pada akhir tahun 2020.Perbedaan menggunakan Kopi Lainnya

Sebagai kafe K-Pop, Kopi Chuseyo mempunyai brand positioning yg kuat. Inilah yang membedakan kedai kopi milik Daniel dengan para kompetitornya. Branding yang kuat tentu wajibdibarengi dengan produk yang sempurna.

Untuk itu, Daniel permanen mengakibatkan produk menjadi core business-nya. Untuk itu, beliau penekanan pada variasi & kualitas produk agar tetap disukai sang para konsumen.

Untuk urusan hidangan, Daniel selalu update menggunakan tren yang ada pada Korea. Daniel mengadaptasikan masakan hits di negeri gingseng tersebut ke dalam hidangan Kopi Chuseyo. Dengan demikian, para pecinta K-Pop jadi bisa menikmati makanan dan minuman menggunakan cita rasa otentik Korea.

Baca pula: Strategi Kopi Chuseyo Membangun Komunitas Pelanggan

“Dari segi loka juga kita bilang menjadi K-Pop hub, tapi kita gak mau tempat ini hanya sebagai booth saja. Kita bilang ini harus kafe, harus jadi loka buat kumpul, & paket kemitraan kita telah pribadi disediakan mikrofon, speaker, dan proyektor pula. Bener-bener kita pikirin supaya anak-anak K-Pop ini sanggup ngumpul nyanyi rame-rame,” kata Daniel.

Sebagai the only K-Pop hub in the nation, Kopi Chuseyo jua rajin menggandeng komunitas-komunitas lokal buat mengadakan event yang bertemakan K-Pop pada setiap outlet-nya.

Untuk menjaga relasi dengan para komunitas, Kopi Chuseyo jua menciptakan kebijakan buat menggratiskan sewa loka bagi komunitas K-Pop yg ingin menciptakan event. Kopi Chuseyo pula membebaskan para komunitas buat mendekor tempat sesuai menggunakan tema event yang akan diselenggarakan.Inovasi & Marketing yang Tepat Sasaran

Menciptakan menu baru memang nir selalu berjalan mulus. Namun, pada bisnis food and beverage, penemuan sajian sangatlah penting agar tetap menarik minat pelanggan & menonjol di atas kompetitor.

Tetapi, tak sanggup dipungkiri, konsumen pula sanggup jadi gundah apabila terdapat terlalu poly menu baru. Oleh karena itu, Kopi Chuseyo memakai trik seasonal dalam mengeluarkan sajian baru. 

Menu baru itu hanya dijual secara terbatas. Contohnya, hanya dijual dalam saat satu minggu atau satu bulan saja. Dalam memilih sajian baru, Daniel jua melihat tren yang ada. Contohnya seperti peluncuran sajian Dalgona Coffee yg sempat hype di media umum.

Selain variasi hidangan, packaging produk jua penting, Daniel bercerita bahwa buat menemukan packaging yg pas mereka harus berkali-kali mencoba aneka macam bentuk packaging yg tepat buat Kopi Chuseyo.

Pada awalnya mereka memakai botol mini. Namun, penggunaan botol kecil memaksanya harus memakai es yang kecil juga supaya bisa masuk ke dalam botol. 

Baca juga: Tips Memanfaatkan Perkembangan E-Wallet buat Bisnis Kedai Kopi

Ternyata, penggunaan bungkus misalnya ini membuat cita rasanya tidak optimal. Akhirnya sehabis beberapa kali mencoba akhirnya Daniel menemukan packaging yang cocok, yaitu pada bentuk cup. Terbukti, ketika memakai packaging yg cocok, omzet Kopi Chuseyo langsung naik menggunakan pesat.

Lebih lanjut, keberhasilan Kopi Chuseyo dalam merebut hati konsumen juga karena strategi pemasaran yg sempurna. Selain riding the wave, Daniel jua menekankan pentingnya berkolaborasi menggunakan influencer media sosial buat membentuk perbincangan pada media umum.

Di era digital misalnya ini, pemasaran via media sosial berperan akbar dalam membangung awareness, yg pada akhirnya sanggup dikonversikan sebagai penjualan.

lima Tips Membuat Produk Baru untuk Kedai Kopi

Meluncurkan produk baru memang krusial. Tapi, apabila tanpa ada persiapan & perencanaan yang matang, produk baru tersebut tidak akan berdampak positif terhadap penjualan.

Sebagai keliru satu kedai kopi yang inovatif, Kopi Chuseyo punya beberapa tips pada pembuatan produk baru yang sanggup Anda ikuti. 1. Jadilah yang pertama pada launching suatu produk

Menjadi yang pertama bisa memudahkan bisnis Anda sebagai top of mind bagi konsumen. Untuk itu, Anda perlu gerak cepat di kembali layar agar mampu hadirkan hidangan baru ke khalayak. Sebagai contoh, begitu dalgona coffee jadi tren di media sosial, Kopi Chuseyo langsung menyajikannya sebagai menu baru.2. Pastikan produk tersebut sahih-benar bisa diterima konsumen

Launching produk baru punya kesempatan 50:50 buat sukses atau gagal. Bisa saja produk yang Anda luncurkan ternyata nir sinkron dengan kesukaan para pelanggan setia.

Oleh karena itu, Daniel menyarankan untuk lakukan riset terlebih dahulu. Siapkan tester buat dicicipi oleh calon konsumen, tim internal, dan sahabat-teman terdekat Anda buat menemukan cita rasa yg tepat.tiga. Percaya diri menggunakan produk dan terbuka terhadap kritik

Salah satu prinsip yg dipegang teguh sang Daniel adalah beliau harus benar-benar percaya diri dengan produk baru sebelum diluncurkan ke pasar. “Ketika kita ingin launching produk kita harus confident produk kita lezat. Tapi, waktu kita telah confident, kita juga harus terima terima kritik,” kata Daniel.4. Persiapkan indera & packaging yg tepat

Trial and error tidak hanya menurut segi menu, tapi pula alat yang digunakan buat membuat produk tersebut.

Sebagai contoh, pembuatan Dalgona Coffee membutuhkan ketika 2-3 menit supaya siap tersaji ke pelanggan. “Kita coba berbagai indera, yg mana yang menciptakan dalgona paling konsisten,” istilah Daniel. 

Baca juga: Menjalani Bisnis Kedai Kopi Itu Sulit? Intip lima Cara Mengembangkannya!

Selain itu, packaging juga krusial lantaran menu yg baru perlu pengemasan yang tidak selaras agar lebih menonjol.

Khusus buat Dalgona Coffee, Kopi Chuseyo menentukan buat memisahkan coffee cream & fresh milk ke pada 2 kemasan terpisah buat menjaga kualitasnya. Ternyata, kemasan yg unik ini juga menghadirkan pengalaman yg tidak sinkron kepada konsumen. 5. Pantau penjualan sajian baru buat ketahui performanya

Untuk mengetahui apakah menu baru itu berhasil atau tidak, tentu Anda butuh data. Sebagai mitra Moka, Kopi Chuseyo bisa mengetahui bagaimana penjualan sajian-sajian barunya melalui Backoffice Moka POS.

Sistem Moka POS yang terintegrasi pun menciptakan Daniel mampu melihat bagaimana performa penjualan menu baru pada setiap outlet Kopi Chuseyo. Hal ini memudahkannya dalam tetapkan apakah akan melanjutkan penjualan menu tersebut atau merubahnya dengan inovasi produk yang lain.Tantangan dan Adaptasi Hadapi Pandemi

Pada awal pandemi Kopi Chuseyo terkena pengaruh yang relatif besar , karena omzetnya turun hampir 90% omzet. Hal tadi dikarenakan masyarakat takut untuk melakukan dine-in, padahal nilai jual terbesar menurut Kopi Chuseyo merupakan pengalaman dine-in yang unik.

Baca juga: 7 Cara Jitu Mempertahankan Eksistensi Bisnis Kopi

Keputusan buat melakukan penjualan melalui ojeg online mau tak mau wajibdiambil karena tidak adanya pengunjung yang tiba pribadi ke outlet.

Ternyata, keputusan tersebut sangatlah sempurna lantaran penjualan Kopi Chuseyo dari banyak sekali cabang pulang naik. Lalu buat menaikkan penjualan melalui ojek online, Kopi Chuseyo pun meluncurkan produk modern melalui pelaksanaan ojek online. 

Strategi ini pun membuat Kopi Chuseyo sanggup menjaga outletnya tetap beroperasi selama PSBB. Semuanya tetap bertahan lantaran keputusan buat mengikuti keadaan menggunakan hal yang baru dan mau melakukan inovasi produk serta taktik penjualan.

Daniel banyak berdiskusi untuk melewati masa krisis ini salahsatu yang diajak diskusi merupakan tim menurut Moka Capital, menurut situ Daniel dan tim beranggapan jangan selalu memikirkan usaha saat pandemi namun harus memikirkan bisnis waktu pandemi itu telah terselesaikan.

August 11, 2022


EmoticonEmoticon